Rasulullah saw. bersabda, "Orang-orang yang kuat itu bukanlah orang yang bisa menundukkan (mengalahkan) lawan, tetapi yang bisa menundukkan (mengalahkan) dirinya sendiri." (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Wednesday, February 10, 2010

PSSI Tidak Mundur Dari Pencalonan PD

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengaku pihaknya tidak akan mundur dari pencalonan (bidding) Piala Dunia 2022 meski tidak mendapatkan persetujuan dari pemerintah.

"Proses sudah berjalan. Jadi kami tidak akan mundur. Kami berharap pemerintah berubah pikiran," katanya di sela pertemuan manajer Liga Indonesia di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, dukungan resmi dari pemerintah memang sangat diperlukan. Namun demikian dukungan pemerintah dalam "bidding" Piala Dunia hanya sebatas perlengkapan administrasi saja.

Dengan demikian, kata dia, pihaknya akan meminta pada FIFA agar mempertimbangkan kondisi Indonesia yang saat ini belum melengkapi persyaratan untuk maju dalam "bidding".

"Kami akan meminta FIFA untuk memperhatikan hal ini (dukungan dari pemerintah red) karena Indonesia sudah masuk daftar negara yang mengikuti `bidding`," katanya menambahkan.

Sesuai dengan jadwal FIFA, proses perlengkapan berkas pencalonan yang salah satunya adalah dukungan dan jaminan dari pemerintah berakhir pada hari Selasa ini.

Ia menambahkan agar mampu mengikuti "bidding" pihaknya akan berusaha sekuat tenaga, meski pada akhirnya FIFA akan mencoret keikutsertaan Indonesia pada proses bidding Piala Dunia 2022.

Pada pencalonan Piala Dunia 2022, Indonesia akan berhadapan dengan negara-negara di Asia lainnya termasuk dari Australia.

Negara Asia yang ikut "bidding" Piala Dunia 2022 diantaranya adalah Korea Selatan, Jepang dan Qatar. Sedangkan Australia akan dijadikan mitra oleh Indonesia sebagai tuan rumah.

Sebelumnya Anggota Komite Etik FIFA Dali Taher mengatakan, peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah cukup besar dibandingkan dengan negara Asia lainnya.

"Korea dan Jepang telah menjadi tuan rumah Piala Dunia, Qatar pada bulan Juni temperaturnya kurang pas untuk menggelar pertandingan yaitu sekitar 40 derajat," katanya.

Menurut dia, jika Indonesia tidak mengambil kesempatan ini maka peluang untuk mengikuti "bidding" akan bisa terlaksana pada 2042 mendatang.

Disadur dari Berita ANTARA



No comments: